Saturday 18 May 2013


Praktikum Biologi Dasar
Pengukuran Suhu Manusia

 







Lyna Indriyani Nugroho (120210103061)
Kelas Biologi B

Program Studi PendidikanBiologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
2012/2013
I.                  Judul:
Pengukuran Suhu Manusia.

II.               Tujuan:
Untuk mengetahui suhu badan mahluk hidup homoiothermal.

III.           Dasar Teori:
Mahluk homoiothermal adalah mahluk yang suhunya tidak atau sedikit sekali dipengaruhi oleh temperatur sekitar. Hal ini dapat terjadi karena adanya mekanisme pengaturan panas badan yang berpusat pada hipotalamus melalui saraf – saraf terutama saraf otonom. Di samping adanya pengaruh kelenjar endokrin walau masih belum jelas peranannya. Mekanisme pengaturan panas adalah menjaga adanya keseimbangan antara thermogenesis (produksi panas) dengan thermolisis (pembuangan panas). Produksi panas tergantung dari metabolisme, jadi tergantung pada proses kimia eksotermal, misalnya kerja otot, menggigil dan lain-lain. Pembuangan panas adalah dengan cara konduksi, radiasi, konveksi, penguapan dan sebagian melalui feses dan urine (Waluyo, 2012).
Temperatur kulit badan tidak sama disemua tempat, makin banyak berhubungan dengan dunia luar, temperatur semakin dipengaruhi oleh temperatur sekitar. Temperatur tubuh yang normal sekitar 360C. Temperatur yang paling mendekati temperatur tubuh sebenarnya adalah temperatur rektar (melalui dubur), tetapi kurang praktis dan estetis. Oleh karena itu, yang sering dikerjakan pengukuran temperatur aksilar (melaui ketiak) atau oral (mulut) (Waluyo, 2012).
Pengukuran suhu badan penting sekali dalam klinis. Adanya penyakit infeksi menyebabkan suhu badan meninggi, juga kelainan kelenjar endokrin menunjukkan perubahan suhu badan (Waluyo, 2012).
IV.           Metodologi Penelitian

4.1   Alat dan Bahan:
4.1.1    Alat:
1.      Termometer Klinis
2.      Handuk/ Lap Bersih
4.1.2    Bahan:
1.      Kapas Steril
2.      Alkohol 70%
3.      Air Es

4.2   Langkah Kerja:
Membersihkan ketiak dari keringat dengan menggunakan handuk.


Menurunkan suhu termometer sampai kurang lebih 350C

Menyelipkan termometer ke ketiak

Melakukan pembacaan suhu setelah 10 menit

Termometer dimasukkan ke dalam mulut dibawah lidah

Melakukan pembacaan suhu setelah 10 menit

Termometer dimasukkan mulut sambil melakukan pernafasan

 


Melakukan pembacaan suhu setelah 5 menit

Probandus berkumur air es selama 1 menit

Termometer dimasukkan di mulut dibawah lidah

Melakukan pembacaan suhu setelah 5 menit

V.               Hasil Pengamatan:

kel
NAMA
UMUR
TINGGI
BERAT
SUHU ORAL
ES
NAFAS ORAL
KETIAK
1
Ardiansyah
18th
171cm
47kg
37,40C
36,10C
370C
36,80C
2
Gita. C
18th
150cm
39,5kg
370C
36,20C
36,40C
36,90C
3
Firdha. Y
18th
155cm
37,5kg
36,60C
32,50C
35,70C
36,50C
4
Adha. Q
18th
150cm
43kg
36,60C
32,60C
36,50C
36,70C
5
Isnainiyah
18th
155cm
43kg
34,40C
36,60C
37,10C
37,10C
6
Dini. P
18th
160cm
53kg
370C
37,30C
37,40C
37,50C



VI.           Pembahasan:
Praktikum kali ini kita menggunakan 6 probandus dari masing – masing kelompok. Dari data hasil pengamatan yang didapat setiap probandus mengalami perbedaan dalam hasil pengukuran suhunya. Perbedaan tersebut pasti timbul dikarenakan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi suhu tubuh seseorang. Pengukuran suhu tubuh ini dilakukan melalui dua cara yaitu melaui ketiak (aksilar)  dan mulut (oral).
Pada keenam probandus hanya satu laki-laki yang menjadi probandus. Temperatur suhu seseorang tidak dipengaruhi oleh jenis kelaminnya. Umur masing- masing probandus sama.


VII.        Penutup:
7.1    Kesimpulan
1.      Manusia termasuk mahluk homoiothermal, dikarenakan suhu badan manusia tidak atau sedikit sekali dipengaruhi oleh temperatur sekitar.
2.      Temperatur tubuh manusia normalnya sekitar 360C.
3.      Pengukuran suhu tubuh sebaiknya dilakukan pada bagian oral (mulut) atau aksilar (ketiak).
7.2    Saran
1.      Diharapkan sebelum melaksanakan praktikum terlebih dahulu harus menguasai materi yang akan dipraktikumkan.
2.      Sebaiknya alat dan bahan dalam keadaan bersih dan steril sehingga tidak mempengaruhi pengukuran suhu tersebut.
3.      Apabila mengalami kesulitan dalam melakukan praktikum sebelum ada kesalahan sebaiknya tanyakan pada pembimbing praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, Joko. Wahyuni, Dwi. Asyiah, Iis. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember:        UPT Penerbitan Universitas Jember.