Praktikum
Biologi Dasar
Pengukuran
Suhu Manusia
Lyna
Indriyani Nugroho (120210103061)
Kelas
Biologi B
Program
Studi PendidikanBiologi
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Jember
2012/2013
I.
Judul:
Pengukuran
Suhu Manusia.
II.
Tujuan:
Untuk
mengetahui suhu badan mahluk hidup homoiothermal.
III.
Dasar Teori:
Mahluk
homoiothermal adalah mahluk yang suhunya tidak atau sedikit sekali dipengaruhi oleh
temperatur sekitar. Hal ini dapat terjadi karena adanya mekanisme pengaturan
panas badan yang berpusat pada hipotalamus melalui saraf – saraf terutama saraf
otonom. Di samping adanya pengaruh kelenjar endokrin walau masih belum jelas
peranannya. Mekanisme pengaturan panas adalah menjaga adanya keseimbangan
antara thermogenesis (produksi panas) dengan thermolisis (pembuangan panas).
Produksi panas tergantung dari metabolisme, jadi tergantung pada proses kimia
eksotermal, misalnya kerja otot, menggigil dan lain-lain. Pembuangan panas
adalah dengan cara konduksi, radiasi, konveksi, penguapan dan sebagian melalui
feses dan urine (Waluyo, 2012).
Temperatur kulit
badan tidak sama disemua tempat, makin banyak berhubungan dengan dunia luar,
temperatur semakin dipengaruhi oleh temperatur sekitar. Temperatur tubuh yang
normal sekitar 360C. Temperatur yang paling mendekati temperatur
tubuh sebenarnya adalah temperatur rektar (melalui dubur), tetapi kurang
praktis dan estetis. Oleh karena itu, yang sering dikerjakan pengukuran
temperatur aksilar (melaui ketiak) atau oral (mulut) (Waluyo, 2012).
Pengukuran
suhu badan penting sekali dalam klinis. Adanya penyakit infeksi menyebabkan
suhu badan meninggi, juga kelainan kelenjar endokrin menunjukkan perubahan suhu
badan (Waluyo, 2012).
IV.
Metodologi Penelitian
4.1 Alat
dan Bahan:
4.1.1 Alat:
1.
Termometer
Klinis
2.
Handuk/
Lap Bersih
4.1.2 Bahan:
1.
Kapas
Steril
2.
Alkohol
70%
3.
Air
Es
4.2 Langkah
Kerja:
Membersihkan ketiak dari keringat dengan menggunakan
handuk.
|
Menurunkan suhu termometer sampai kurang lebih 350C
|
Menyelipkan termometer ke ketiak
|
Melakukan pembacaan suhu setelah 10 menit
|
Termometer dimasukkan ke dalam mulut dibawah lidah
|
Melakukan pembacaan suhu setelah 10 menit
|
Termometer dimasukkan mulut sambil melakukan pernafasan
|
Melakukan pembacaan suhu setelah 5 menit
|
Probandus berkumur air es selama 1 menit
|
Termometer dimasukkan di mulut dibawah lidah
|
Melakukan pembacaan suhu setelah 5 menit
|
V.
Hasil Pengamatan:
kel
|
NAMA
|
UMUR
|
TINGGI
|
BERAT
|
SUHU ORAL
|
ES
|
NAFAS ORAL
|
KETIAK
|
1
|
Ardiansyah
|
18th
|
171cm
|
47kg
|
37,40C
|
36,10C
|
370C
|
36,80C
|
2
|
Gita. C
|
18th
|
150cm
|
39,5kg
|
370C
|
36,20C
|
36,40C
|
36,90C
|
3
|
Firdha. Y
|
18th
|
155cm
|
37,5kg
|
36,60C
|
32,50C
|
35,70C
|
36,50C
|
4
|
Adha. Q
|
18th
|
150cm
|
43kg
|
36,60C
|
32,60C
|
36,50C
|
36,70C
|
5
|
Isnainiyah
|
18th
|
155cm
|
43kg
|
34,40C
|
36,60C
|
37,10C
|
37,10C
|
6
|
Dini. P
|
18th
|
160cm
|
53kg
|
370C
|
37,30C
|
37,40C
|
37,50C
|
VI.
Pembahasan:
Praktikum kali ini kita menggunakan 6 probandus dari masing – masing
kelompok. Dari data hasil pengamatan yang didapat setiap probandus mengalami
perbedaan dalam hasil pengukuran suhunya. Perbedaan tersebut pasti timbul
dikarenakan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi suhu tubuh seseorang.
Pengukuran suhu tubuh ini dilakukan melalui dua cara yaitu melaui ketiak
(aksilar) dan mulut (oral).
Pada keenam probandus hanya satu laki-laki yang menjadi probandus.
Temperatur suhu seseorang tidak dipengaruhi oleh jenis kelaminnya. Umur masing-
masing probandus sama.
VII.
Penutup:
7.1 Kesimpulan
1.
Manusia
termasuk mahluk homoiothermal, dikarenakan suhu badan manusia tidak atau
sedikit sekali dipengaruhi oleh temperatur sekitar.
2.
Temperatur
tubuh manusia normalnya sekitar 360C.
3.
Pengukuran
suhu tubuh sebaiknya dilakukan pada bagian oral (mulut) atau aksilar (ketiak).
7.2 Saran
1.
Diharapkan
sebelum melaksanakan praktikum terlebih dahulu harus menguasai materi yang akan
dipraktikumkan.
2.
Sebaiknya
alat dan bahan dalam keadaan bersih dan steril sehingga tidak mempengaruhi
pengukuran suhu tersebut.
3.
Apabila
mengalami kesulitan dalam melakukan praktikum sebelum ada kesalahan sebaiknya
tanyakan pada pembimbing praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Waluyo, Joko. Wahyuni, Dwi. Asyiah, Iis. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi
Dasar. Jember: UPT Penerbitan
Universitas Jember.
No comments:
Post a Comment